Apa yang akan kamu lakukan jika waktumu di dunia tinggal 8 hari?
Kapan terakhir
kali Kamu mengingat kematian?
Pertanyaan
di atas sedikit seram ya. Bagaimana tidak, kematian adalah saat dimana nyawa
kita tercerabut dari raga. Kita tak akan bisa lagi menghirup udara segar di
dunia. Kita tak akan lagi bisa bertemu dengan orang-orang yang disayangi dan
teman-teman yang dicintai. Roh kita akan kembali ke pangkuan Sang Pencipta.
Kita akan menerima nasib abadi kita, tinggal di surga atau neraka!
Saya
biasanya akan teringat kematian jika menghadapi 3 hal berikut ini. Pertama,
sakit. Sakit itu tak enak sekali rasanya, walaupun cuma sakit gigi. Tiap malam
harus menahan nyeri di mulut, makan tak enak, kepala nyut-nyutan, emosi jadi
naik. Daripada marah-marah tak jelas dan anak-anak jadi korban, rasanya lebih
baik saya menghilang ditelan bumi. Tapi tentu saja itu hanya perasaan buruk
yang dihembus-hembuskan setan saat sakit. Makanya, ada hadist Nabi SAW yang
mengingatkan umat Islam tentang 5 perkara sebelum 5 perkara. Salah satunya
adalah sehat sebelum sakit. Saat kita sehat, kita seharusnya banyak bersyukur
dan melakukan hal-hal yang baik agar tidak menyesali saat kita tidak bisa
melakukan satu hal baik sekalipun.
Kedua, saya mengingat kematian saat ada orang lain yang meninggal. Seperti sebuah peringatan dari Yang Maha Kuasa bahwa kematian bisa menimpa siapapun. Ia tak pandang usia, kasta, dan rupa.
Ketiga,
saya biasanya akan mengingat kematian saat ada masalah yang saya rasanya tidak
bisa selesaikan. Ya, lagi-lagi ini hanya perasaan buruk yang dihembuskan setan.
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Setiap sakit pun ada obatnya, kecuali
KEMATIAN.
Seram
atau tidak, kita akan menghadapi yang namanya kematian. Karena itu adalah
kepastian, akan datang pada waktunya. Tidak ada yang bisa menghalangi datangnya
kematian, kecuali Allah SWT. Yang bisa kita lakukan hanyalah mempersiapkan
bekal sebanyak mungkin, yaitu amal soleh, sebagai bekal menuju kampung halaman ‘abadi’.
Maaf, saya bukan lagi ceramah, tapi saya sedang mengingatkan diri sendiri bahwa
hidup di dunia ini sementara.
Apa yang akan
kamu lakukan jika waktumu di dunia tinggal 8 hari?
Ah,
ini pertanyaan apa lagi? Saya sebenarnya tak mau berandai-andai. Tapi, jika dan
hanya jika saya diberi waktu 8 hari lagi di dunia, saya ingiiiiin sekali pergi ke
Baitullah dan beribadah di sana dengan khusyuk sebelum malaikat maut mencabut
nyawa. Tapi, nggak ada duitnya hehe. Jadi saya akan melakukan hal yang mungkin
dilakukan. Inilah 8 hal yang ingin saya lakukan di 8 hari terakhir hidup saya.
Hari
pertama, saya ingin menghabiskan waktu berdua dengan suami. Saya menikah dengan
proses taaruf 5 bulan saja. Itu pun rasanya tidak fokus karena saya sedang
menghadapi pembuatan skripsi. Dua hari setelah menikah, saya ujian akhir
semester. Dua bulan setelah menikah, saya hamil dan perhatian untuk suami
terbagi. Yang ingin saya lakukan dengan suami adalah naik motor berdua, nonton
di bioskop, makan di luar rumah berdua. Saya ingin ngobrol dan minta maaf
padanya atas ketidaksempurnaan saya sebagai istri.
koleksi komik anak salah satunya bertema antariksa |
Hari
kedua, saya ingin mengajak dua anak saya melihat bintang dan planet menggunakan
teropong. Mereka selalu tertarik melihat gambar tata surya. Anak saya punya
satu komik Dolly yang bertema antariksa. Saya pernah berbicara pada mereka
tentang melihat luar angkasa menggunakan teropong. Sejauh ini, ada 2 tempat
yang saya tahu yaitu Planetarium dan Boscha. Alangkah indahnya jika saya bisa
mewujudkan harapan mereka melihat tata surya melalui teropong, sebelum saya
tiada.
Hari
ketiga, saya ingin seharian menghabiskan waktu di pantai bersama keluarga kecil
saya. Kami menyukai pantai. Di sana kami merasa bebas bermain pasir dan air,
menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan yang mengingatkan kami begitu kecil kami
di hadapan-Nya.
Pantai Kuta di suatu sore |
Hari
keempat, saya ingin mengunjungi
teman-teman saya, berbicara banyak hal, makan-makan atau nonton. Jujur, setelah
menikah saya merasa sedikit demi sedikit teman berkurang karena kesibukan
masing-masing mengurus keluarga. Kalau tidak memungkinkan mengunjungi teman,
saya akan mengirimkan berbagai pesan pada teman-teman saya, menanyakan kabar
mereka dan meminta maaf pada mereka atas khilaf yang pernah saya lakukan
Hari
kelima, saya ingin mengunjungi ibu mertua. Dua anak saya selalu senang jika
mengunjungi neneknya. Saya ingin meminta ridha dan maafnya, menemaninya dan
membantu pekerjaannya, lalu silaturahim ke saudara-saudara suami.
Hari
keenam, silaturahim dengan saudara-saudara saya di kampung halaman yang
jumlahnya banyak sekali. Kadang saat lebaran pun tidak semua saya bisa kunjungi
karena saya harus berbagi waktu dengan keluarga suami.
Hari ketujuh, saya ingin mengunjungi orangtua saya. Lagi-lagi dua anak saya juga akan senang mengunjungi kakek neneknya. Saya ingin meminta ampun pada keduanya atas kesalahan saya. Saya ingin menghabiskan satu hari bersama mereka, mengobrol dan membantu pekerjaan mereka.
Hari
kedelapan, saya ingin itikaf di masjid besar dimana saya tidak mengenal
siapapun di sana. Sehingga saya bisa khusyuk beribadah, shalat, membaca
Alquran, dan berdoa. Lalu mengurus hal-hal yang akan saya tinggalkan. Saya
tidak meninggalkan banyak harta, mungkin hanya akun-akun media sosial yang
sebagian saya setting private karena menyimpan kenangan yang sangat pribadi
dengan keluarga terutama anak.
8
hal sudah dipikirkan, lalu apakah saya siap dengan kematian? Ternyata masih
tidak, hiks. Saya selalu takut tak cukup amal soleh untuk menghadap Sang
Pencipta. Saya sadar saya ini masih penuh amarah, kecewa, dendam. Tapi saya
juga ingin surga? Adakah surga untuk manusia penuh dosa seperti saya? Entahlah,
saya hanya harus terus berusaha menjadi orang yang taat pada-Nya sambil terus
berdoa dan berharap mendapat ampunan dan kasih sayang-Nya di akhirat kelak.
Akan datang hari
Mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita
Bila harinya
Tanggung jawab, tiba
Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya
Sempurna
Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu
Yang hina
Mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita
Bila harinya
Tanggung jawab, tiba
Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya
Sempurna
Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu
Yang hina
(Lirik lagu “Ketika Tangan dan kaki
Berkata” yang dipopulerkan Chrisye)
aku ikut merinding Mbak Nia..
ReplyDeleteJangan takut mati dan jangan minta mati
ReplyDeleteSiapkan bekal yang terbaik
Salam hangat dari Jombang
hmm
ReplyDeleteBaca judulnya udah serem mbak, tapi betul kuta akan sampai juga ke hari penentuan itu. Takut pasti, harus menyiapkan diri. Terima kasih pengingatnya mbak
ReplyDeleteidem sama Mbak Rani
ReplyDeletesaya juga merinding membacanya Mbak Kania, semoga kita termasuk orang-orang yang meninggal dalam khusnul khotimah, amin..
Sama mba tiga hal itu juga biasanya yang mengingatkan saya akan kematian
ReplyDeletemrinding mbak saya :')
ReplyDeleteSemua makhluk hidup di dunia ini, pasti bakal merasakan sama yang namanya kematian :)
ReplyDeleteKita syukuri saja dan serahkan saja semuanya kepada sang pencipta.
ReplyDeletekeep posting gan semangat hehe, kunjungan di sore hari, ditunggu kunjungan baliknya
ReplyDeletemati..itu sudah pasti...yang belum pasti itu adalah persiapan sambut kematian...
ReplyDeleteselamat berlomba yaa...
keep happy blogging always..salam dari makassar - banjarbaru :-)
Temanya dahsyat banget ya. Emang pas belum hamil Nia ga pernah boncengan naik motor dan makan berdua suami? :D
ReplyDeletepas hamil belum punya motor :D
DeleteSemakin tau diri kalau mengingat kematian
ReplyDeleteKematian itu misterius ya mbak Kania, kita tidak tahu kapan datangnya dan belum tentu juga yang diambil Allah itu yang tua duluan. Yang penting berdoa supaya ntar kalau sudah waktunya bisa Khusnul Khotimah, aamiin :)
ReplyDeleteamiin
Deletemati itu sesuatu yang pasti. merinding memang mengingatnya. tapi ampuh untuk meluruskan langkah...
ReplyDeleteSeandainya tahu kapan saya kan mati tentu sisa waktu 8 hari bakal diisi dg semua amal dan dan menuntaskan kewajiban yang yg masih harus ditunaikan.
ReplyDeleteDunia hanya Fana belaka, dan akhirnya kematian menjemput, selalu bersiap diri jikala waktunya tiba... Makasi mba dah mengginggatkan n goodluck buat GAnya ;)
ReplyDeletetemanya serem ya mba
ReplyDelete8 hari saja apa yg bakal dilakukan
smg berhasil dg GA nya
Takut jadinya sama bulu kuduk ikutan berdiri. Bikin merinding euy... plus berpikir lebih jauh lagi.
ReplyDeletegara" membaca artikel mbak jadi ingat akan kematian :(
ReplyDeleteJujur saya jg gak siap
ReplyDeletejujur, terharu ama mba kania, doain saya mb biar bisa kayak mb, alnya masih ada problem ma keluarga, n 3 bln ne bln brani pulang, hemmm
ReplyDeleteKalau lagi sakit, yang keingat saya juga kematian, Mbak :(
ReplyDeleteSaya merinding baca sampai akhir,apalagi penutupnya lagu Chrisye
Hiiksss..tema nya begini banget sikkhh.. Suka aku sama lagu nya, lirik nya juga bagus. Kenapa harus 8 hari, kenapa gak 7 hari ya.. Hihihii semoga menang maakk
ReplyDeleteBarakallah. Pastinya tulisan ini makin mengingatkan tentang kematian ya Mbak Kania. Semoga kita semua mendapatkan husnul khatimah.
ReplyDeleteSaya gak tahu mau nulis apa utk GA ini .. lagi blank ...
Sukses ya Mbak
Saya maah bingung kalau ditanya apa yang akan saya lakukan kalau tahu umur sebentar lagi. yang kepikiran sekarang adalah minta ampun untuk dosa yang tidak tahu seberapa banyak,meminta maaf pada orang-orang yang entah siapa diam-diam hatinya pernah terluka dan hutang yang belum terbayarkan. Duh, sedih saya ga tau mau apa lagi.
ReplyDeleteTulisannya dalem. Ditambah putar video alm. Chrisye jadi makin campur aduk. Takut mikir ke situ hiksss
ReplyDeletejadi serem kalo dipikirin, kalo saya sih paling buat wasiat, ibadah sama sedekahin harta mbak
ReplyDeleteSalam,
ReplyDeleteKematian satu - satu nya jalan untuk memandang Wajah Allah Yang Mulia
Mbak Kaniaaa.....
ReplyDeleteAku langsung merinding baca ini....Terima kasih sudah mengingatkan kita semua, khususnya Tya, bahwa kita di dunia ini hanya sementara.
www.talkativetya.com
Pengingat kematiannya hampir sma sprit itu mbak..
ReplyDeleteSukses utk Ga nya mbak ^_^
ingat mati...
ReplyDeleteTerimakasih tulisannya Mba, Melimpah berkah segala urusannya,, aamiin
ReplyDeletesaling mengingatkan itu penting ya mbak :)
ReplyDeleteklo punya rejeki aku ingin ke tanah suci.. amiin.
ReplyDeleteTuhan..kapan hambau ini bisa kesitu..semoga kita semua diberi rizki yang lebih tuk berangkat ke situ..aminn..makasih info dan sharingnya..
ReplyDeleteinfoikan
salahs atu ciri orang cerdas yaitu selalu inget mati..
ReplyDelete