Benzyl Alcohol Dalam Dove White Beauty Bar, Halal Atau Haram?
Kemarin
siang jam 3 sore, saya lagi asyik goreng ikan buat buka puasa. Mumpung
anak-anak anteng, masak lebih awal. Tiba-tiba, ada yang teriak di halama. Seorang
kurir berdiri di balik pagar, “Dari Dove bu!” Teriaknya. Oh ya, saya baru ingat
beberapa waktu lalu mengisi form di internet untuk memperoleh sampel Dove White
Beauty Bar. Kan lumayan, bisa mengurangi belanja rumah tangga untuk sabun.
Begitu
kotak Dove White Beauty Bar dibuka, wanginya langsung menyeruak. Berhubung
sedang mengingatkan diri agar lebih peduli pada produk yang aman dan halal biar
berkah dan makin disayang Allah SWT, saya lihat ingredient di belakang bungkus Dove. Dan ada satu ingredient yang menarik perhatian saya:
Benzyl Alcohol! Wah, saya pun langsung mencaritahu tentang si Benzyl alcohol ini.
Alkohol Dalam
Kosmetik
Menurut
Pakar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM, Prof Zulies Ikawati, keberadaan alkohol
sebagai pelarut dalam obat dan kosmetika sangatlah dibutuhkan. Alkohol jenis
etanol dan metanol sangat baik sebagai pelarut bahan baku obat dan kosmetik.
Ada di antaranya yang tidak dapat larut, kecuali hanya dengan alkohol.
Halal
atau haramnya alkohol dalam kosmetik masih menjadi perdebatan ahli fikih. Mereka
yang mengharamkannya beranalogi bahwa pemakaian kosmetika beralkohol sama
dengan mengonsumsi khamar. Apalagi enam puluh persen dari jenis produk
kosmetik, terutama produk perawatan kulit, akan diserap kulit dan masuk ke
pembuluh darah. Akibatnya, zat-zat yang terkandung dalam produk tersebut akan
mengalir dan diserap tubuh.
Ulama
yang membolehkan kosmetik beralkohol beranalogi karena senyawa alkohol
merupakan zat yang mudah menguap. Ada pula yang beralasan, derivat alcohol,
yaitu etanol yang dipergunakan sebagai pelarut obat dan kosmetika sudah berbeda
dengan derivat yang dipergunakan untuk campuran khamar. Keduanya juga mempunyai
rumus kimia yang berbeda. Jadi, etanol sudah mempunyai zat yang berbeda dari
khamar sekalipun berasal dari derivat yang sama.
sumber: coklateyes.my |
Menurut
Wakil Direktur Lembaga Pengawasan Pangan Obat dan Makanan Majelis Ulama
Indonesia (LPPOM-MUI) Bidang Auditing, Ir Muti Arintawati Msi, tidak seluruh
jenis alkohol diharamkan. Menurutnya, hanya kosmetika yang mengandung alkohol
jenis ethyl alcohol (etanol dan methylated spirit) yang dinilai haram. Jenis
ini banyak digunakan pada lotion
aftershave maupun parfum wanita. Zat ini dapat diserap oleh kulit.
Menurut
beliau pula, jenis cetyl alcohol dan cetearyl alcohol dikategorikan halal.
Cetyl adalah alkohol yang terdiri atas molekul berantai panjang. Alkohol ini
berbentuk padat sehingga tidak dapat diminum dan tidak dapat diserap kulit.
Bahan ini juga tidak beracun. Sedangkan, cetearyl alcohol banyak terdapat pada
kosmetik dan skin care. Cetearyl alcohol sebenarnya bukan benar-benar alkohol.
Zat ini merupakan lilin (wax) yang teremulsi yang dibuat dari tumbuhan.
Benzyl Alkohol
Benzil alkohol diproduksi secara alami oleh banyak tanaman
dan sering ditemukan dalam buah-buahan dan teh. Benzyl Alkohol ditemukan dalam
berbagai minyak esensial termasuk melati, gondok, dan ylang ylang. Juga,
digunakan sebagai bakterisida (membunuh bakteri) dalam formulasi perawatan
pribadi dan tidak menyebabkan keracunan. Dr Mahvash Hussain dalam tulisannya di
behalal.org mengatakan bahwa Benzyl Alkohol halal dalam pemakaiannya sebagai
pelarut dalam kosmetik.
sumber: vischem105blog.blogspot.com |
Dalam sumber lain, disebutkan beberapa jenis alkohol yang
halal digunakan dalam kosmetik selain benzyl alcohol, cetyl alkohol, dan cetearyl
alkohol. Yaitu Stearyl alcohol, Phenoxyethanol, Oleyl
Alcohol, Fancy alcohols, Denatured Alcohol, Lanolin/Lanolin Alcohol, Dimethicone
dan Methicone.
Wallahua’lam. Sebenarnya asal
semua zat termasuk alcohol adalah suci dan mensucikan. Ia menjadi haram ketika
digunakan untuk bermabuk-mabukan. Lebiih jelasnya, bisa dibaca tulisan Muhammad
Abduh Tuasikal (Alumni Teknik Kimia UGM, 2002-2007) di sini .
Sensasi
mandi susu dengan Dove White Beauty Bar
Sedikit lega setelah mendapat informasi tentang Benzyl alcohol,
saya pun mencoba sabun ini. Selain wangi, Dove white beauty bar lembut di
kulit. Selain untuk wajah, bisa digunakan juga untuk seluruh tubuh. Beda dengan
sabun lain, menggunaka Dove White Beauty Bar membuat kulit tidak terasa kesat
setelah dibasuh air. Jadi harus sambil digosok kulitnya biar terasa bersih tak
bersabun lagi. Mungkin ini karena kandungan susunya ya. Yang jelas, setelah
menggunakan sabun ini, kulit terasa lembab dan segar.
Dove White Beauty Bar, aman digunakan pada kulit sensitif,
tidak menimbulkan alergi (hypoallergenic) serta tidak menutupi pori-pori
(non-comedogenic). Dalam iklannya sih katanya dalam 7 hari memakai produk ini
kulit akan terasa lembab, kenyal dan sehat.
Yang ingin dapat sampel Dove White Beauty Gratis, klik aja
informasinya di sini. Buat Dove, tolong diperhatikan tanda halal di kemasan, karena ini sangat penting bagi kami yang muslim.
Sumber referensi:
waah... makasih infonya ya mba, memang dove bisa utk muka mba? hal2 sprti ini memang hrs diperhatikan oleh para produsen kosmetik ya, krn mayoritas penduduk Indonesia kan Islam.
ReplyDeleteiya mak, walau aman produknya tanda halal tetap penting
DeleteSebaiknya mulai baca2 ingredient kosmetik yg tdk ada label halalnya
ReplyDeleteiya mba
DeleteSekarang hampir semua ada alkoholnya mba, bahkan merk lokal seperti Viva sekalipun.
ReplyDeleteiya mba, karena gunanya sebagai pelarut. tapi ada yg diperbolehkan ada yg ngga
DeleteSaya baru tau kalau dove boleh untuk muka juga..
ReplyDeleteMakasih atas infonya ya mbak Ningsih
ternyata dove juga bisa buat muka yah mbak
ReplyDeletedove yg white beauty bar
DeleteJustru aku pake Dove ini jd kering bgt
ReplyDeleteiya mba?berarti ga cocok ya..
Deleteterimakasih mba informasinya, jadi engga ragu deh mau pakai produk ini :)
ReplyDeleteTetap harus di perhatikan ya Mbak urusan halal dan gaknya. Apalagi bulan ramadhan ini.
ReplyDeleteeh aq pake ini juga, sdh lama banget malahan u muka juga sejak foamnya ga dijual lagi. harapannya sih Dove mencantumkan logo halal MUI ya biar konsumen tenang
ReplyDeletebetul banget mak
Deletehe he he
ReplyDeletebaca ini secara ga langsung, tangan saya refleks ambil pon*s pembersih wajah di meja :)
emang sih jadi dilema mbak
tapi, sebagai umat kita bisa ikuti LPPOM-MUI bahwa ga semua alkohol haram...
baiknya sih kalo emang halal ya diurus sertifikat halalnya ya biar tenang gitu :)
Deletesaya termausk suka pake Dove. Apalagi shampoonya :)
ReplyDeletenice share gan, kerennnn artikelnya
ReplyDeletetenun ikat bandar
Saya kemarin habis ikut seminar ttg tema serupa yang diisi oleh dosen dr UGM sekaligus auditor LPOM MUI mbak.. kata beliau kalo alcohol dalam kosmetik itu gapapa, asalkan enggak diminum/di makan. hehehe
ReplyDeleteoooh..oke mba, makasih infonya
DeleteAna cocoknya pake Dove aja soalnya. Kalau sabun lain itu lama kelamaan pasti berasa gatal. Udah habis berapa isi ulang baru sadar ga ada Tanda MUI nya. Hehe...
ReplyDeleteJazakillahu Khairan infonya sangat membantu sekalew 😘
Aku sendiri kalo utk kosmetika, jg ga mempermasalahkan ttg kandungan alkoholnya. Toh ini bukan utk diminum.. Dan kurasa jg tidak akan memabukkan.. Jd slama ini tetap pake skin carenya walo ada kandungan alkohol. Kecuali kalo udh masuk k kategori minuman keras dan makanan, baru deh, ga akan kusentuh :)
ReplyDeletePas banget aku lagi mau coba2 ini tapi awalnya ragu. Eh mbaa bahas tuntas soal halalnya/alkoholnya. Makasih ya mbaa infonya :) barakallah
ReplyDeleteMbak.. ternyata yg bikin sabun ini ga halal adalah karena glycerin nya bukan alkohol. Alkohol diperbolehkan untuk kosmetik atau pemakaian luar. Namun glycerin ini lah yg sebenernya ia adalah emulsifier. Yg bahannya kalo tidak dari fat binatang (kebanyakan mereka pakai pork), pilhan lain fat tanaman. Nah.. kalo di indonesia untuk mwndapatkan cert halal pada produk ini berati sabun ini harus pakai emulsf dari tanaman. Sayangnya bar soap ini blm ber cert halal. Jadi glycerin nya musti dipertanyakan. Apalagi kalo tertulis maufaktur negara lain. Bisa di google lagi ttg bar soap ini debgan glycerin nya yg tidak dijamin kalo mereka ga pakai babi.
ReplyDelete